hanya arang yang tersisa

apa yang terjadi jika kata ‘kita’ sebenarnya tidak pernah ada?

feenix.
3 min readOct 10, 2022

addressee: song min-gi (as deska), jung woo-young (as tara)

pair: minwoo

Tags: angst, break up, song fic, established relationship

Content warnings: emotional abuse, verbal abuse, profanity/harsh words, mention of alcohol, (possible mention of drug/medicine)

satu, dua, tiga panggilan tak diangkat. tak ada panggilan balik dari tara yang sudah menghilang sejak beberapa jam yang lalu. deska khawatir bukan main, pasalnya ke manakah sang kasih yang menggemaskan itu?

tak biasa-biasanya tara tidak berkabar. notifikasi kosong. cemas hadir.

kalau ditanya apakah deska marah, mungkin jawabannya adalah iya. apalagi jika sebelumnya dia sudah bad mood karena kejadian hari ini yang menyebalkan. sudah jatuh, tertimpa tangga pula.

sialnya, dia juga sudah merasa muak dengan kekasihnya yang kerap kali mengabaikannya. oh, tak lupa fakta bahwa dia juga tahu bahwa tara adalah sosok yang agaknya posesif.

sering terjadi pemuda sagitarius itu suka membatasi ruang gerak dirinya dengan melarang bertemu teman baiknya. tak hanya itu, sosoknya juga suka menyangkal dan memutarbalikkan fakta.

ingkar janji adalah makanan sehari-harinya. penolakan dan pengabaian bagaikan obat yang dipaksa masuk ke dalam sistem tubuhnya.

ditambah lagi, kata kasar adalah makanan yang dicekokkan ke dalam mulutnya. tampaknya, deska hanyalah angsa yang dipaksa makan sampai kenyang berlebih.

awalnya, pemuda leo itu berpikir bahwa semua hal ini adalah bentuk kasih sayang dari si sagitarius.

oh ternyata, teman-temannya justru berkata bahwa sang kasih yang lebih pendek 10 cm darinya justru memanipulasi dirinya, “lo masa gak sadar sih tara manfaatin lo selama ini?”

deska menggeleng pelan, antara berusaha menyangkal realitas atau benar-benar tidak tahu hal itu. tapi kini — tersadar dengan tingkah laku dari tutur lisan beberapa mantan kekasih dan mantan gebetan — deska akhirnya tahu: dia harus melawan bajingan yang hanya bisa bermain kuasa.

sang keparat bernama tara haruslah dilepaskan segera, meski rautnya mungkin menunjukkan seringai campuran senang dan sedih.

“apakah ini bercanda? gak kali ya, masa wolfie-ku bercanda soal putus hubungan?” kata tara dengan nada meremehkan, saat ditemui esok hari di apartemen.

“masa kamu mau ninggalin kesayanganmu setelah bareng dari zaman kuliah? yakin gak nyesel, yakin kamu gak bisa hidup tanpa aku?” suaranya semakin menantang, air mata buaya makin terlihat.

“cih,” bisik deska dengan raut datar, “ngapain nyesel jadian sama lo? udah ketahuan kok.”

matanya lawan bicaranya kembali meneteskan air mata, yang jelas-jelas adalah air mata buaya. deska yakin bahwa memang lebih baik tak perlu ada hubungan lagi dengan tara.

“berhenti menangis, anj*ng. berhenti membuang air mata palsumu untuk menarikku ke dalam nerakamu,” ujarnya.

memang hubungan ini sejak awal seharusnya dan semestinya tidak pernah ada. seharusnya deska langsung berlari hingga ke benua lain untuk menghindari segala kontak dengan tara. kontak dengan sosok setan yang membuatnya terus jatuh dalam ketidakberdayaan dan terus terluka.

buat apa mempertahankan hubungan yang sejak awal hanyalah istana pasir yang fana?

alangkah lebih baik pemuda agustus itu membiarkan pemuda yang lebih muda hancur dilalap ombak, daripada mempertahankan apa yang semula mudah hancur.

pakaian dikemas ke dalam koper, barang berharga masuk ke dalam tas dan kardus. begitu pula dengan kelengkapannya yang juga harus dibawa pergi kembali ke rumahnya di kota pinggiran.

jika diingat kembali, mabuk dan kencan palsu tanpa ikatan adalah alasan keduanya bersama.

tapi dilihat kembali, hanya deskalah yang berupaya mempertahankan hubungan ini. dirinyalah yang terbakar dengan semua api jahat dari tara. hanya deska yang menjadi abu, tara tidak dan tidak akan pernah menyerah membakar siapapun yang bersamanya.

hanya menjadi arang yang habis.

langkahnya meninggalkan apartemen tempat keduanya tinggal, kini memutuskan untuk kembali ke pelukan para tuan dan puan.

kepada keluarga, kepada kawan, kepada mereka yang akan merengkuh deska dengan hangat. tanpa ada racun perasaan yang membuat dirinya semakin sakit.

kelak dirinya berharap, dia menjadi orang terakhir yang berhadapan dengan tara yang menjadi semakin jahat lebih dari iblis.

cukup dia, jangan ada lagi.

--

--

feenix.
feenix.

Written by feenix.

I write as I fall in love and get heartbroken endlessly; A RPS fiction writer. Non-kpop muggles do not interact and follow this account.

No responses yet