addressee: park seong-hwa/seonghwa
As I saw those lonely photographs of yours, my heart can’t help but wanting to embrace you with lots of love. In the end, we have found each other from those.
Content warnings: sexual kissing
Tags: friends to lovers, happy ending, official kiss
Jarimu menekan tombol shutter ketika kita pergi hunting foto bersama di satu taman bermain. Aku mengamatimu sekilas ketika kamu menunjukkan foto hasil jepretanmu padaku.
Dari sana aku sadar bahwa dalam beberapa foto yang kamu tunjukkan sedari awal kita memulai sesi, ada perasaan yang tersembunyi di dalamnya. Perasaan yang campur aduk di dalamnya itu membuatku sedikit gusar, karena tak biasanya kamu menyembunyikan sesuatu.
Entah mengapa, kali ini ketika kamu selesai mengambil foto di taman bunga, aku sengaja berdiam diri karena melihat objek foto baru sekaligus mengamati punggungmu yang berjalan jauh dariku. Kini, ketika melihat punggungmu, aku semakin yakin bahwa kamu memang menyimpan sesuatu yang belum bisa dibagikan.
Puncaknya, ketika aku mengejarmu agar kita tak terpisah, kamu mengambil foto arena bianglala dengan mata yang tampak sedih tanpa alasan yang jelas. Cahaya di matamu redup begitu di depan mata kita ada sepasang kekasih yang sedang bercanda gurau di dalam gondola.
“When I see your broken heart in every result you’ve taken, I see you bottled up feelings there, how much you endure your heart,” kataku sambil mengikuti arah pandangannya dan memindahkan tatapanku ke dirinya, “and how hurt yours is.”
Matamu kemudian beralih saat aku menyelesaikan patahan kalimatku, mengamati wajahku. Cahaya di matamu masih redup dan bibirmu terangkat membentuk senyum yang pahit sambil memalingkan pandangan ke bawah.
Kamera analog milikmu kamu masukkan ke dalam tas sling bag, digantikan oleh ponsel yang kamu keluarkan dari kantong jaket. Tak lama, kamu membuka aplikasi kamera dari sana dan mengangkat tanganku dan tanganmu ke langit.
Klik! Satu foto tersimpan dalam memori ponselmu.
Klik! Foto kedua ikut terambil dari ponselmu lagi.
Klik! Kamu menggenggam tanganku lembut sambil mengambil foto terakhir.
Aku bingung tatkala kamu menarikku dari arena bianglala, karena hal yang terakhir yang kamu lakukan adalah mengeratkan tangan kita sedari tadi sambil berlari ke taman bunga.
Ketika kaki kita telah melangkah di dalam padang bunga, tepatnya di area pohon sakura, kamu tampak mencari-cari sebuah daerah dan bergegas ke sebuah area yang lebih sepi dari kerumunan.
Kita mengambil nafas sejenak, lelah berlari dari area permainan ke taman bunga yang masih satu kawasan besar tempat wisata. Pandanganku teralihkan pada bunga sakura yang mekar, sesekali ada yang berguguran.
Kamu kemudian mengalihkan pandanganku ketika tanganmu yang kosong menarik wajahku agar kita kembali bertatapan.
Klik! You kissed me under the cherry blossom, slow and soft.
That’s when I realized once again, both my hand and yours, both of our hearts, are healed and intertwined.
